Senin, 08 November 2010

Mari Bung Rebut Kembali....

     Mari bung rebut kembali...! Demikian setidaknya bayangan saya tentang apa yang saat ini tengah di gaungkan oleh anggota DPR. Mengingat masa lalu, saat setiap anggota dPR dapat mengantungi (salah..., yang tepat Mengarungi ) tumpukan uang saat pilkada, memang menyebalkan bagi mereka mendapati kenyataan bahwa rakyat yang bodoh (!) berpesta pora dengan uang lembaran dupuluh atau limapuluh ribu rupiah dan dengan sukarela (walau ujung2nya juga nyesel, kayak waktu mereka milih yang mulia anggota dewan) memilih raja baru yang bernama gubernur atau bupati dan walikota.
     Maka, mulai lah para anggota dewan yang mungkin juga lagi badmood gara-gara diributin terus upayanya melancong keluar negeri (makanya bikin diem dulu merapi, baru boleh refreshing om) mencari-cari celah agar pesta rakyat jelata itu diakhiri. stop manjain rakyat. Mereka sudah menyerahkan hak mereka melalui wakil mereka yang mulia yaitu kami (kata mereka). show must go on kata Tukul, jadi mau apa orang ngoceh, hayuk adjah..., apalagi KPU konon (jangan di balik yaaa...) sudah setubuh eh setuju dengan wacana ini (gubernur dipilih oleh anggota DPR) 

Yee...Uni FB-an juga

      Yee..., Uni FB-an juga ! demikian kata hati saya ketika sore tadi, saat mampir ke tempat Uni langganan saya ( maksud saya warung padang Uni) dan pesen teh hangat secangkir. Uni kelihatan sibuk mengutak-atik sesuatu di meja belakang tempat ia biasa menyiapan hidangan untuk pelanggan Brengg.., sebuah netbook mungil dan cantik sedang asyik bercanda dengan sang Uni (sebelum saya ganggu dengan pesenan). Amboi, sebuah laman FB tengah terpentang di sana. 
      FB memang terus menrambah lapisan sosial masyarakat kita saat ini. Dari para pejabat sampai anak TK semua sudah pada main FB-an. Terakhir, saya surprise dengan Uni saya...., mulai ber FB ria juga.
      Tidak ada yang aneh sebenarnya. sesuatu yang banyak perhatian orang, sebagaimana arus pusar yang besar, akan terus menyedot orang lainnya pula. Tak peduli pakah dari sekian banyak itu, berapa gelintir yang sesungguhnya memahami betul manfaat dan mudharat barang ini. Pokoknya hayuk adjah deh, mumpung mainstreamnya lagi ke sana.
     Namun, sebagai mahluk yang berakal dan budi luhur, saya berharap semua kita yang sekarang lagi keranjingan FB, segera pula dapat memilih dan memilah hal-hal positif dan negatif dari media sosial ini. Sehingga, akhirnya, Uni pun akan semakin cerdas untuk menentukan dan memilih hal positif yang bermanfaat setidaknya untuk hidup pribadinya.

Rabu, 03 November 2010

kelakuan si DPR kita

       Gak ada kata yang tepat untuk melukiskan tingkah laku anggota dewan perwakilan rakyat yang katanya terhormat ini. dulu, ketika mendiang Gus Dur mengecap mereka seperti anak TK, ramai-ramai mereka dan beberapa anteknya mencibir tokoh yang sekarang termasuk kandidat pahlawan nasional tersebut. Namun, nyatanya, semakin lama, tingkah laku anggota dewan ini, semakin jauh dari sikap anak TK. Tingkah mereka sudah seperti, dalam bahasa orang palembang, "jin pekak". 
      Di tengah suasana prihatin negara dan rakyat yang terus menerus ditimpa bencana, bukannya bekerja keras menyelesaikan tunggakan undang-undang yang konon baru sekitar 10 sampai 20 persen diselesaikan, eh malah jalan-jalan....