Sabtu, 19 Februari 2011

tempat cinta untukMu

Tuhan, aku tahu. Kau letakkan aku di jalan ini, penuh liku, terjal dan melelahkan, agar aku tegar. Agar aku peka dg kebaikan. Agar aku mensyukuri segala yg aku terima. Tapi, Tuhan ku sayang, terkadang aku lelah, lalu tersandung, jatuh, luka dan berurai air mata. Kerap juga aku alpa, jadi lalai krn nikmat yg kau karuniakan. Namun Tuhan, jangan kau berdendam, percayalah selalu ada ruang di hatiku, tempat cinta untukMu.

mencari NH

ada limaratusan NH, saat ku masukan nama ini ke pencari di akun fb ku. Berusaha mengenali satu persatu wajah yang ada d prfl. Mengingat nama, tempat atau apa saja yg memungkinkan aku menemukan orang yg tepat. NH ini memang bukan ketua pssi yg terkenal bandel dan miskin prestasi itu. Ia seorg wanita. Tuhan mempertemukan kami banyak tahun yang lalu. Dalam kurun waktu itu pernah kami sangat dekat. Namun Tuhan juga dengan indah dan penuh makna mengatur perpisahan kami.
Ku coba menelusuri limaratus lebih NH yang ada. Belum jg ada yang cocok dg gambaran yg ada di ingatanku. Sulit menemukan orang yg tepat. Tiba_tiba sebuah lengan memeluk bahuku, dengkurnya halus mengusap leherku. Dia bukan NH, namun kutahu ia wanita yg cocok untukku. Ia istriku....

senyum ketika kehilangan

adalah berlebihan menanyakan pernahkah anda kehilangan? Setiap org pasti prnh k hlngan, yg berbeda adalah ada yg cpt pulih ada pula yg lmbt dr kesakitan akibat k hlngan itu. Kehlngan adalah kodrat alami mns. Tuhan sendiri suka mensifati sifat mahluk ciptaanNya itu. Dalam sbuah hdst, menyatakan bahwa Tuhan sangat gembira mendapati seorang hamba yg berbuat dosa lalu kembali bertobat kpd Allah dg kegembiraan yg lbh bsr drpd k gmbiraan s org saudagar yg kehilangan onta dan smua bekalnya, lalu ketika ia telah lelah dan hmpr pts asa, sang mta dtng menghmpr lengkap dg sgla bekalnya. Saudagar tersbt berkata, ya Allah kau hambaku dan aku tuhanmu. Allah tersnym.
Kehilangan adalah kodrat manusia. Kehilangan menyedihkan, namun Tuhan menyediakan dua kegembiraan di antaranya. Pertama: saat menyadari bahwa kehilangan berarti kita pernah memiliki. Bukan kah banyak yg tdk merasa k hlngan krn mrk tdk prnh mrskn memiliki.kedua:kegembiraan ktk menemukan. Mungkn kita tdk mndptkn yg persis sm dg yg hlng, namun pasti ada k gmbiraan saat timbul k sdrn bahwa kita telah menemukan. Tuhan telah menyiapkan dua kegembiraan. Kita dpt menjadikan tiga dgn belajar untuk tersenyum ketika kehilangan....

Mengapa Kekerasan

Jika ia adalah sebuah jalan, kekerasan adalah jalan yang sangat tak patut untuk ditempuh. Jadi jawablah : mengapa kekerasan yang kau tempuh wahai saudaraku ? Bukankah suara tangis bayi, bocah dan istri yang kehilangan orang yang dicintai sama belaka ? Tak pandang ia sesat atau bahkan memaki sang Pencipta.
    Jika ia adalah sebuah jalan, kekerasan adalah jalan yang penuh duri beracun yang akan mencelakai yang melaluinya. jadi, mengapa kekerasan yang kita tempuh ? Kebenaran, akan kehilangan  kelembutan dan keindahan jika dibawa melewati jalan kekerasan. Kebajikan, akan kehilangan makna bila disampaikan melalui jalan itu. Lalu, mengapa masih pula jalan itu yang kita tempuh ?

Anis

Saya iseng mencari mana Anis dengan google. Banyak pilihan yang muncul. Tapi setidaknya ada tiga nama yang perlu saya tulis di sini. Anis Baswedan. Anis Hidayah . Anis Matta. Anis Baswedan, cendikiawan yang amat saya kagumi. Anis Hidayah, penggiat LSM yang gigih bekerja untuk sesama . Anis Matta, politisi. Namun, apapun "core business" mereka, toh masih juga ada persamaan. Sama-sama bekerja untuk bangsa dan menginginkan yang terbaik untuk bangsa dan negara yang kita cintai ini. Betapapun banyak perbedaan mereka, toh Tuhan menurunkan persamaan lewat orang tua yang sama-sama memberi mereka nama Anis. Jadi, mengapa kita tidak segera belajar untuk mencari persamaan, mendiskusikan ketidaksamaan dan menghargai perbedaan ? Demi kita. Demi 200 juta saudara sesama bangsa Indonesia. Demi apa yang kita sebut sebagai kebenaran sejati....

PSSI, Bola dan cerita Bapak

Bola..., bisa saja bola voli, bola basket atau bola pingpong. Namun jika disebut bola saja, pasti akan terpikir bola kaki atau sepak bola. Ya, sepak bola demikian "mendarah mendaging dan mengotak" dalam tubuh sebagian besar dari kita. Tulis sebuah kata, seumpama Irvan Bachdim, lingkari dan beri anak panah keluar dari lingkaran tersebut yang mewakili sebuah kata yang terkait, maka sebuah jejaring anak panah akan memenuhi kata itu. Demikian juga misalnya jika anda melakukan hal yang sama dengan kata Lionel Messi atau "El loco" Chris Go.
     Padahal waktu kecil, Bapak saya pernah bercerita bahwa pasukan yang membantai cucu Rasullullah SAW, menjadikan kepala cucunda yang mulia itu sebagai bola sepak mereka. Bapak menceritakan itu untuk menekankan bahwa, sepak bola adalah permainan yang "tidak beradab". Saya setuju, bahwa sepak bola memang permainan yang tidak beradab..., jika dimainkan dengan kepala siapapun, apalagi cucunda baginda Rasulullah yang mulia.
     Hari ini, uang menjadikan permainan tidak beradab itu menjadi sebuah industri triliunan rupiah, menjadi sebuah tontonan yang mengusik dan mengaduk-aduk emosi sekian banyak manusia bahkan menjadi sebuah sebuah batu penjuru baru bagi kata nasionalisme. Namun beberapa jam yang lalu, sebuah berita saya dengar tentang PSSI, otoritas yang diserahi wewenang agar permainan tidak beradab tersebut dapat, setidaknya,  menghibur rakyat yang saat ini tengah dihimpit berbagai persoalan melalukan perbuatan yang kembali mengingatkan saya tentang cerita bapak bahwa dulu pasukan pembantai cucunda Rasulullah SAW yang mulia menjadikan kepala yang mulia itu sebagai bahan permainan sepabola ....