Rabu, 30 Maret 2011

Pidato : Menyoal Guru Ideal


Menyoal Guru Ideal
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hadirin sekalian, rekan-rekan guru yang mudah-mudahan sudah profesional, sejahtera, bermartabat dan terlindungi dalam kesempatan yang sangat baik ini, ditengah peringatan hari guru, marilah kita kembali merenungi makna sekumpulan kata-kata di  atas, yaitu Profesional, Sejahtera, Bermartabat dan Terlindungi, dengan sama-sama mencoba menjawab sebuah pertanyaan. Pertanyaan nya ialah Sudahkah kata-kata itu terwujud dalam kehidupan kita sebagai guru saat ini ?
Saya membayangkan akan banyak varian dari jawaban atas pertanyaan tersebut. Yang paling sederhana ialah  menjawabnya dalam bentuk  yes-no question.  Belum dan sudah. Namun saya yakin persentase yang menjawab belum akan lebih banyak daripada yang sudah.  Tetapi, setidaknya ada beberapa pelajaran yang dapat kita tarik dari dua jawaban ini.  Pertama, usaha untuk menjadikan guru sebagai insan professional yang sejahtera memiliki martabat dan terlindungi sudah  dan terus dilakukan. Kedua, usaha tersebut belum sepenuhnya berhasil , masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki.
Terkait dengan judul di atas, baru-baru ini diadakan polling tentang guru ideal. Beberapa guru terpilih dan mendapatkan penghargaan. Selamat untuk itu. Namun secara umum, jika ditanyakan tentang kriteria guru yang ideal, kita seharusnya kembali merujuk ke empat pilar yang saling menyatu dan menguatkan yaitu : profesional,  Sejahtera, Bermartabat dan terlindungi. Adalah ironi jika seorang guru yang menyandang predikat teladan , ideal atau apapun gelar yang menunjukkan kesempurnaan namun tidak profesional, tidak sejahtera, tidak bermartabat dan tidak terlindungi.  Hilang satu satu saja dari empat hal tersebut, sesungguhnya akan membuat gelar kesempurnaan itu menjadi cacat.
Hadirin yang berbahagia, demikianlah pidato singkat saya ini, mohon maaf bila terdapat ucapan yang salah. Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar