bunyi gerimis sendu
mengetuk halaman dan teras rumah
Kau mengeluh, hujan katamu
tubuh kita terbungkus selimut
sisa desahmu masih pula mengambang di udara
biarlah hujan pagi ini
membasuh lelah kita
lalu secangkir kopi yang kau seduhkan
jadikan hujan kian menderas di halaman
Kau tersenyum bersama sedikit sisa tawa semalam,
lihat, katamu, gerimis cemburu padaku
biarlah hujan di halaman sana
mengeluh melihat tingkah kita
Kau mulai bersemangat, memanggang sepotong roti beroleskan sepi
Lalu kau bagi dua
untukmu untukku
lalu kita tertawa
tapi, mengapa kulihat bayangan gerimis disudut matamu ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar