Sabtu, 09 April 2011

Jika kita dipersimpangan, Jalan mana pilihanmu ?

saudaraku
masih segar kuingat
saat itu dua ribu empat
kau berpendapat, 
     partaimu partai kantong sendiri
     aku tersenyum dan setuju, 
lalu kita berpisah
kau kian jauh melanglang jagat
ilmumu kian meningkat dan gelarmu tambah mengkilat
sedang aku diam di tempat 
hanya bertambah kerut di jidat
     namun partai bertambah hebat
     dapat menarik simpati rakyat
     jujur peduli kepada umat
     benci sekali pada maksiat
namun kini saudaraku
partaimu, partai kantong sendiri
tampaknya mulai berubah
sendi-sendinya mulailah goyah
para pendiri saling berbala
tiada lagi berbaik sangka
     karena itu saudara
     perlu aku bertanya
     jika kini kita berdua
     ada di persimpangan, jalan mana pilihanmu ?
     sebab mungkin, selanjutnya kita akan tempuh jalan berbeda








Tidak ada komentar:

Posting Komentar